Museum Sukapura Kabupaten Tasikmalaya
Museum Sukapura atau “Museum Alit” berlokasi tidak jauh dari bekas
pedopo. Pendopo ini merupakan bekas pemerintahan Sukapura di daerah
Sukaraja, namun sayangnya bangunan ini tidak terpelihara. Museum
Sukapura diresmikan pada tanggal 19 Agustus 2000 oleh Bupati
Tasikmalaya. Musium ini mengoleksi beragam tinggalan dari Pemerintahan
Sukapura yang dibentuk Belanda pada tahun 1682.
Dalam Prasasti Geger Hanjuang yang merupakan salah satu bukti masa
lalu, di kaki Gunung Galunggung terdapat kerajaan. Geger Hanjuang
merupakan prasasti ke sepuluh yang ditemukan di Jawa Barat. yakni di
kaki Gunung Galunggung, daerah Leuwisari, Kab. Tasikmalaya. Temuan K.F.
Holle pada 1877 itu sampai sekarang masih disimpan di Museum Pusat
Jakarta dengan nomor inventaris D.26. Kerajaan Galunggung juga diyakini
sebagai cikal bakal Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya. Tanggal 21
Agustus, sebagaimana ada dalam keterangan Prasasti Geger Hanjuang,
akhirnya ditetapkan sebagai tanggal kelahiran Kabupaten Tasikmalaya.
Dari Galunggung, pusat kerajaan tersebut pindah ke Sukakerta, tidak
jauh dari Gunung Galunggung. Di antara nama raja yang pernah berkuasa
di Sukakerta adalah: Sri Gading, Dalem Sukakerta, Dalem Santawaan,
Entol Wiraha, dan Wirawangsa. Pada saat Wirawangsa berkuasa inilah,
Belanda pada tahun 1632 mendirikan Pemerintahan Sukapura di daerah
Leu-wiloa, Sukaraja.
Pusat Pemerintahan Kabupaten Sukapura kemudian pindah ke daerah
Manonjaya. Catatan yang ada di Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, pusat
pemerintahan Sukapura pindah ke Manonjaya pada tanggal 1 Oktober 1901.
Salah satu peninggalan penting sewaktu pusat pemerintahan berada di
Manonjaya, yaitu dibangunnya Masjid Agung Manonjaya. Sejak tahun 1948,
nama Kabupaten Sukapura berganti menjadi Tasikmalaya. Pusat
pemerintahannya pun pindah ke Kota Tasikmalaya Koleksi Museum
Museum Sukapura menyimpan koleksi tinggalan pemerintahan Sukapura
yang diperkirakan pernah eksis di bawah Gunung Galunggung. Namun belum
seluruhanya benda-benda peninggalan kerajaan tersebut disimpan di musum
Sukapura karena sebagian masih dimiliki perorangan dan masih di simpan
oleh pemilik Yayasan Sukapura. Adapun koleksi yang tersimpan di Museum
tesebut , diantaranya:
(1) Aneka senjata (meriam, senjata api, bedil, tombak), dan senjata tinggalan leluhur Sukapura (kujang, gobang, keris, golok).
(2) Alat kesenian berupa gamelan yang terdiri dari goong, bonang, saron, peking dan gendan
(3) Alat-alat rumah tangga (garpu, sendok, piring, teko dan tempat sirih),
(4) Macam-macam peteka Bupati Sukapura,
(5) Perlengkapan pakaian (binokasih, siger, kembang goyang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar